Keistimewaan Kucing Dalam Islam dan SejarahNya |
Anabul News - Hewan peliharaan yang cantik dan lucu ini memiliki kekhasan dalam Islam mulai dari sejarahnya dalam Islam dikutip dari quranhadist.com, Tafsir Ibnu Katsir (Ismael bin Umar Al-Quraishi bin Katsir mengatakan bahwa Ibnu Abu Hatim mengatakan kepada kami bahwa ayahku menyuruh kami Abdullah Ibnu Saleh (juru tulis Al-Lais), mengatakan kepadaku Al-Lais, mengatakan kepada Hisham ibn Sa'd di bawah otoritas Zaid Ibn Aslam, ayahnya, bahwa Rasulullah saw.
setelah Nuh membawa pendamping dari setiap makhluk ke dalam bahteranya, para sahabatnya berkata: "Bagaimana lembu bisa merasa tenteram ketika mereka hidup bersama singa?", maka TUHAN memberikan demam kepada singa itu, dan demam itu adalah demam yang muncul. pertama. di tanah Kemudian mereka mengeluh tentang tikus itu, berkata: "Hewan perusak ini telah merusak makanan dan harta benda kita." Maka Allah memerintahkan singa untuk bersin. Kemudian singa bersin dan kucing keluar, sehingga tikus bersembunyi dari kucing (karena mereka takut padanya).
Kucing pun bisa mengasosiasikan surga atau neraka dengan pihak-pihak tertentu, kutipan dari Republik, Ibnu Umar RA, nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada seorang wanita yang masuk neraka karena seekor kucing. (Kucing itu) diikat (sampai mati). ). Ia tidak makan dan juga tidak melepaskannya agar ia dapat mencari makan sendiri (walaupun) serangga di bumi” (HR. Bukhari Muslim).
Kucing adalah hewan yang bersih, bahkan air liur kucing sudah teruji lebih bersih dari air liur bayi. Dalam Islam, kucing adalah hewan yang bersih dan bebas dari kotoran, sehingga kucing diperbolehkan masuk ke dalam rumah, tetapi tidak ke masjid, bahkan ke Masjidil Haram sekalipun. Dalam hadits dikatakan: “Kucing itu tidak najis. Padahal kucing adalah hewan yang sering kita jumpai dan ada di sekitar kita” (HR. Tirmidzi). Bahkan air bekas minum kucing pun tetap suci dan bisa digunakan untuk mandi sesuai hadits :“Ketika Nabi Muhammad hendak berwudhu, seekor kucing mendekatinya dan kucing itu minum dari bejana yang dibasuhnya. Nabi berhenti sejenak hingga kucing itu selesai minum lalu dimandikan". (HR Islam). Kucing itu kotor jika mengeluarkan darah, urin atau feses, jadi itu kotor.
Imam Nawawi mengatakan:
“Jika kucing ini pergi lalu datang untuk minum air, maka kami yakin bahwa air itu suci, dan kami menduga bahwa mulut kucing itu najis, maka air lain yang dijilat kucing itu juga tidak najis. (Kecuali) jika kucing itu masih ada darah di mulutnya, jangan pergi untuk menjilat airnya, itu akan benar-benar dihukum sebagai kotoran." (Al-Majmu' 1/171).
Bahkan Nabi Muhammad SAW memiliki binatang kesayangannya mulai dari unta hingga kucing,
Rasulullah diperlakukan dengan cinta. Kucing Nabi SAW memiliki kucing kesayangan bernama Mueeza, kucing yang dipelihara Nabi saat Perang Uhud.
Mueeza sering digendong dan dipangku sambil dibelai Nabi SAW. Salah satu hal yang paling disukai Nabi adalah ketika Mueeza mengeong saat adzan seolah-olah menjawab adzan.
Anabul News - Hewan peliharaan yang cantik dan lucu ini memiliki kekhasan dalam Islam mulai dari sejarahnya dalam Islam dikutip dari quranhadist.com, Tafsir Ibnu Katsir (Ismael bin Umar Al-Quraishi bin Katsir mengatakan bahwa Ibnu Abu Hatim mengatakan kepada kami bahwa ayahku menyuruh kami Abdullah Ibnu Saleh (juru tulis Al-Lais), mengatakan kepadaku Al-Lais, mengatakan kepada Hisham ibn Sa'd di bawah otoritas Zaid Ibn Aslam, ayahnya, bahwa Rasulullah saw.
setelah Nuh membawa pendamping dari setiap makhluk ke dalam bahteranya, para sahabatnya berkata: "Bagaimana lembu bisa merasa tenteram ketika mereka hidup bersama singa?", maka TUHAN memberikan demam kepada singa itu, dan demam itu adalah demam yang muncul. pertama. di tanah Kemudian mereka mengeluh tentang tikus itu, berkata: "Hewan perusak ini telah merusak makanan dan harta benda kita." Maka Allah memerintahkan singa untuk bersin. Kemudian singa bersin dan kucing keluar, sehingga tikus bersembunyi dari kucing (karena mereka takut padanya).
Kucing pun bisa mengasosiasikan surga atau neraka dengan pihak-pihak tertentu, kutipan dari Republik, Ibnu Umar RA, nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada seorang wanita yang masuk neraka karena seekor kucing. (Kucing itu) diikat (sampai mati). ). Ia tidak makan dan juga tidak melepaskannya agar ia dapat mencari makan sendiri (walaupun) serangga di bumi” (HR. Bukhari Muslim).
Kucing adalah hewan yang bersih, bahkan air liur kucing sudah teruji lebih bersih dari air liur bayi. Dalam Islam, kucing adalah hewan yang bersih dan bebas dari kotoran, sehingga kucing diperbolehkan masuk ke dalam rumah, tetapi tidak ke masjid, bahkan ke Masjidil Haram sekalipun. Dalam hadits dikatakan: “Kucing itu tidak najis. Padahal kucing adalah hewan yang sering kita jumpai dan ada di sekitar kita” (HR. Tirmidzi). Bahkan air bekas minum kucing pun tetap suci dan bisa digunakan untuk mandi sesuai hadits :
“Ketika Nabi Muhammad hendak berwudhu, seekor kucing mendekatinya dan kucing itu minum dari bejana yang dibasuhnya. Nabi berhenti sejenak hingga kucing itu selesai minum lalu dimandikan". (HR Islam).
Kucing itu kotor jika mengeluarkan darah, urin atau feses, jadi itu kotor.
Imam Nawawi mengatakan:
“Jika kucing ini pergi lalu datang untuk minum air, maka kami yakin bahwa air itu suci, dan kami menduga bahwa mulut kucing itu najis, maka air lain yang dijilat kucing itu juga tidak najis. (Kecuali) jika kucing itu masih ada darah di mulutnya, jangan pergi untuk menjilat airnya, itu akan benar-benar dihukum sebagai kotoran." (Al-Majmu' 1/171).
Bahkan Nabi Muhammad SAW memiliki binatang kesayangannya mulai dari unta hingga kucing,
Rasulullah diperlakukan dengan cinta. Kucing Nabi SAW memiliki kucing kesayangan bernama Mueeza, kucing yang dipelihara Nabi saat Perang Uhud.
Mueeza sering digendong dan dipangku sambil dibelai Nabi SAW. Salah satu hal yang paling disukai Nabi adalah ketika Mueeza mengeong saat adzan seolah-olah menjawab adzan.
Rasulullah diperlakukan dengan cinta. Kucing Nabi SAW memiliki kucing kesayangan bernama Mueeza, kucing yang dipelihara Nabi saat Perang Uhud.
Mueeza sering digendong dan dipangku sambil dibelai Nabi SAW. Salah satu hal yang paling disukai Nabi adalah ketika Mueeza mengeong saat adzan seolah-olah menjawab adzan.
** diulas oleh : RajaMuko²
Rasulullah diperlakukan dengan cinta. Kucing Nabi SAW memiliki kucing kesayangan bernama Mueeza, kucing yang dipelihara Nabi saat Perang Uhud.
Mueeza sering digendong dan dipangku sambil dibelai Nabi SAW. Salah satu hal yang paling disukai Nabi adalah ketika Mueeza mengeong saat adzan seolah-olah menjawab adzan.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk pakan kucing jalanan dan memperpanjang domain www.anabul.store. Terima kasih.
Anabul Related Posts
Anabul Related Posts
Tags:
Kucing Dalam Islam